Senin, 08 Juni 2009

FORMAT LESSON PLAN


FORMAT PEMBUATAN LESSON PLAN

LESSON PLAN
Date (Tanggal materi akan diajarkan)
Grade Level (Pelajaran yang diajarkan untuk siswa kelas berapa)
No. Of Student (Jumlah siswa yang akan diajar dalam kelas)
Subjects (Subjek pelajaran dan judul materi)
Duration (Lama waktu pengajaran)
Description (Gambaran umum materi yang akan diajarkan)
Goals (Tujuan yang ingin dicapai oleh pengajar bagi siswa)
Objective (Tujuan pengajaran di akhir pertemuan)
Materials (Alat dan bahan yang diperlukan dalam pengajaran)
Prosedures (Langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam proses pengajaran)
Assessment (Penilaian yang dilakukan oleh pengajar untuk melihat kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan)

Lesson Study


CONTOH LESSON PLAN

Lesson Plan

Date : 26 Mei 2009
Grade level : 1 SMP
Number of class : 40 siswa
Subjects : mata pelajaran IPS Geografi
Materi Tsunami
Duration : 15 menit
Description : - Pemberian materi berupa teori ( berupa 5 slide)
• Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-macam gangguan di dasar samudera, gangguannya seperti: (a) gempa bumi, (b) kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km, (c) kekuatan gempa lebih dari 6,0 skala Richter, (d) pergeseran lempeng, (e) meletusnya gunung merapi di bawah laut, dan (f) adanya tumbukkan benda langit.

Karakteristik Tsunami
• Bergerak dengan kecepatan tinggi
• Dapat menerjang jarak ribuan kilometer
• Periodenya mulai dari 2 menit sampai 1 jam
• Panjang gelombang antara 100-200 km
• Menimbulkan kerusakan yang sangat parah di wilayah yang jauh dari sumber pembangkit gelombang
Cara menyelamatkan diri
• jangan panik
• jangan dijadikan tontonan
• bergerak cepat ketempat yang lebih
• tinggi
• jika situasi tidak memungkinkan, carilah
• bangunan yang tinggi
• jika sempat, gunakanlah jaket hujan dan tangan anda bebas

- Penyetelan video mengenal tsunami
- Pemberian kuis
Goals : 1. Siswa dapat mengerti tentang tsunami yang merupakan gempa bumi yang terjadi di dasar laut
2. siswa diharapkan untuk tidak lagi melihat dan menganggap tsunami sebagai suatu peristiwa yang menakutkan melainkan sebagai salah satu gejala alam yang dapat diantisipasi sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisasi
Objective : di akhir pertemuan siswa dapat mengerti dan memahami materi yang diberikan
Materials : 1. Laptop/computer (software yang digunakan adalah power point)
2. LCD
3. spidol
Procedures : - 1 menit pertama memberikan greeting
-1 menit menjelaskan pengertian tsunami
- 2 menit menjelaskan penyebab-penyebab tsunami
- 2 menit menjelaskan gejala tsunami
- 2 menit menjelaskan proses tsunami
- 2 menit menjelaskna akibat tsunami
- 2 menit menjelaskan pencegahan/cara penyelamatan diri
- 3 menit kuis
Assessment : kuis (3 soal menjodohkan)

DAFTAR PUSTAKA



Lesson Study Research Group online: http://www.tc.edu/lessonstudy/whatislessonstudy.html
Slamet Mulyana. 2007. Lesson Study (Makalah). Kuningan: LPMP-Jawa Barat
Wikipedia.2007. Lesson Study. Online: http://en.wikipedia.org/wiki/Lesson_study

Tujuan lesson study


TUJUAN LESSON STUDY

Tujuan utama Lesson Study yaitu untuk : (1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan guru mengajar;
(2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran; (3) meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif. (4) membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya. Manfaat yang yang dapat diambil Lesson Study, diantaranya: (1) guru dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya, (2) guru dapat memperoleh umpan balik dari anggota lainnya, dan (3) guru dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari Lesson Study. Lesson Study dapat dilakukan melalui dua tipe yaitu berbasis sekolah dan berbasis MGMP. Lesson Study dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan secara siklik, yang terdiri dari: (1) perencanaan (plan); (b) pelaksanaan (do); refleksi (check); dan tindak lanjut (act).

Tahap lesson study




Tahapan-Tahapan Lesson Study
Berkenaan dengan tahapan-tahapan dalam Lesson Study ini, dijumpai beberapa pendapat. Menurut Wikipedia (2007) bahwa Lesson Study dilakukan melalui empat tahapan dengan menggunakan konsep Plan-Do-Check-Act (PDCA). Sementara itu, Slamet Mulyana (2007) mengemukakan tiga tahapan dalam Lesson Study, yaitu : (1) Perencanaan (Plan); (2) Pelaksanaan (Do) dan (3) Refleksi (See). Sedangkan Bill Cerbin dan Bryan Kopp dari University of Wisconsin mengetengahkan enam tahapan dalam Lesson Study, yaitu:
Form a Team: membentuk tim sebanyak 3-6 orang yang terdiri guru yang bersangkutan dan pihak-pihak lain yang kompeten serta memilki kepentingan dengan Lesson Study.
Develop Student Learning Goals: anggota tim memdiskusikan apa yang akan dibelajarkan kepada siswa sebagai hasil dari Lesson Study.
Plan the Research Lesson: guru-guru mendesain pembelajaran guna mencapai tujuan belajar dan mengantisipasi bagaimana para siswa akan merespons.
Gather Evidence of Student Learning: salah seorang guru tim melaksanakan pembelajaran, sementara yang lainnya melakukan pengamatan, mengumpulkan bukti-bukti dari pembelajaran siswa.
Analyze Evidence of Learning: tim mendiskusikan hasil dan menilai kemajuan dalam pencapaian tujuan belajar siswa
Repeat the Process: kelompok merevisi pembelajaran, mengulang tahapan-tahapan mulai dari tahapan ke-2 sampai dengan tahapan ke-5 sebagaimana dikemukakan di atas, dan tim melakukan sharing atas temuan-temuan yang ada.
Untuk lebih jelasnya, dengan merujuk pada pemikiran Slamet Mulyana (2007) dan konsep Plan-Do-Check-Act (PDCA), di bawah ini akan diuraikan secara ringkas tentang empat tahapan dalam penyelengggaraan Lesson Study
1. Tahapan Perencanaan (Plan)
Dalam tahap perencanaan, para guru yang tergabung dalam Lesson Study berkolaborasi untuk menyusun RPP yang mencerminkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Perencanaan diawali dengan kegiatan menganalisis kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran, seperti tentang: kompetensi dasar, cara membelajarkan siswa, mensiasati kekurangan fasilitas dan sarana belajar, dan sebagainya, sehingga dapat ketahui berbagai kondisi nyata yang akan digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Selanjutnya, secara bersama-sama pula dicarikan solusi untuk memecahkan segala permasalahan ditemukan. Kesimpulan dari hasil analisis kebutuhan dan permasalahan menjadi bagian yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan RPP, sehingga RPP menjadi sebuah perencanaan yang benar-benar sangat matang, yang didalamnya sanggup mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, baik pada tahap awal, tahap inti sampai dengan tahap akhir pembelajaran.
2. Tahapan Pelaksanaan (Do)
Pada tahapan yang kedua, terdapat dua kegiatan utama yaitu: (1) kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru yang disepakati atau atas permintaan sendiri untuk mempraktikkan RPP yang telah disusun bersama, dan (2) kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota atau komunitas Lesson Study yang lainnya (baca: guru, kepala sekolah, atau pengawas sekolah, atau undangan lainnya yang bertindak sebagai pengamat/observer)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahapan pelaksanaan, diantaranya:
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama.
Siswa diupayakan dapat menjalani proses pembelajaran dalam setting yang wajar dan natural, tidak dalam keadaan under pressure yang disebabkan adanya program Lesson Study.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, pengamat tidak diperbolehkan mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran dan mengganggu konsentrasi guru maupun siswa.
Pengamat melakukan pengamatan secara teliti terhadap interaksi siswa-siswa, siswa-bahan ajar, siswa-guru, siswa-lingkungan lainnya, dengan menggunakan instrumen pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya dan disusun bersama-sama.
Pengamat harus dapat belajar dari pembelajaran yang berlangsung dan bukan untuk mengevalusi guru.
Pengamat dapat melakukan perekaman melalui video camera atau photo digital untuk keperluan dokumentasi dan bahan analisis lebih lanjut dan kegiatan perekaman tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran.
Pengamat melakukan pencatatan tentang perilaku belajar siswa selama pembelajaran berlangsung, misalnya tentang komentar atau diskusi siswa dan diusahakan dapat mencantumkan nama siswa yang bersangkutan, terjadinya proses konstruksi pemahaman siswa melalui aktivitas belajar siswa. Catatan dibuat berdasarkan pedoman dan urutan pengalaman belajar siswa yang tercantum dalam RPP.
3. Tahapan Refleksi (Check)
Tahapan ketiga merupakan tahapan yang sangat penting karena upaya perbaikan proses pembelajaran selanjutnya akan bergantung dari ketajaman analisis para perserta berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti seluruh peserta Lesson Study yang dipandu oleh kepala sekolah atau peserta lainnya yang ditunjuk. Diskusi dimulai dari penyampaian kesan-kesan guru yang telah mempraktikkan pembelajaran, dengan menyampaikan komentar atau kesan umum maupun kesan khusus atas proses pembelajaran yang dilakukannya, misalnya mengenai kesulitan dan permasalahan yang dirasakan dalam menjalankan RPP yang telah disusun.
Selanjutnya, semua pengamat menyampaikan tanggapan atau saran secara bijak terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan (bukan terhadap guru yang bersangkutan). Dalam menyampaikan saran-saranya, pengamat harus didukung oleh bukti-bukti yang diperoleh dari hasil pengamatan, tidak berdasarkan opininya. Berbagai pembicaraan yang berkembang dalam diskusi dapat dijadikan umpan balik bagi seluruh peserta untuk kepentingan perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran. Oleh karena itu, sebaiknya seluruh peserta pun memiliki catatan-catatan pembicaraan yang berlangsung dalam diskusi.
4. Tahapan Tindak Lanjut (Act)
Dari hasil refleksi dapat diperoleh sejumlah pengetahuan baru atau keputusan-keputusan penting guna perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran, baik pada tataran indiividual, maupun menajerial.
Pada tataran individual, berbagai temuan dan masukan berharga yang disampaikan pada saat diskusi dalam tahapan refleksi (check) tentunya menjadi modal bagi para guru, baik yang bertindak sebagai pengajar maupun observer untuk mengembangkan proses pembelajaran ke arah lebih baik.
Pada tataran manajerial, dengan pelibatan langsung kepala sekolah sebagai peserta Lesson Study, tentunya kepala sekolah akan memperoleh sejumlah masukan yang berharga bagi kepentingan pengembangan manajemen pendidikan di sekolahnya secara keseluruhan. Kalau selama ini kepala sekolah banyak disibukkan dengan hal-hal di luar pendidikan, dengan keterlibatannya secara langsung dalam Lesson Study, maka dia akan lebih dapat memahami apa yang sesungguhnya dialami oleh guru dan siswanya dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan kepala sekolah dapat semakin lebih fokus lagi untuk mewujudkan dirinya sebagai pemimpin pendidikan di sekolah.
D. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Lesson Study merupakan salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-psrinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar.
Tujuan Lesson Study adalah : (1) memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan guru mengajar; (2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran; (3) meningkatkan pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif. (4) membangun sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba pengetahuan dari guru lainnya.
Ciri-ciri dari Lesson Study yaitu adanya: (a) tujuan bersama untuk jangka panjang; (b) materi pelajaran yang penting; (c) studi tentang siswa secara cermat; dan (d) observasi pembelajaran secara langsung
Lesson study memberikan banyak manfaat bagi para guru, antara lain: (a) guru dapat mendokumentasikan kemajuan kerjanya, (b) guru dapat memperoleh umpan balik dari anggota/komunitas lainnya, dan (c) guru dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil akhir dari Lesson Study
Penyelenggaraan Lesson Study dapat dilakukan dalam dua tipe: (a) Lesson Study berbasis sekolah; dan (a) Lesson Study berbasis MGMP.
Lesson Study dilaksanakan berdasarkan tahapan-tahapan secara siklik, meliputi : (a) tahapan perencanaan (plan); (b) pelaksanaan (do); (c) refleksi (check); dan (d) tindak lanjut (act).

Tahap lesson study


Perangkat pembelajaran yang disusun dalam tahap perencanaan (plan) suatu kegiatan lesson study meliputi:
1. Rencana Pembelajaran
Adapun komponen rencana pembelajaran adalah:
Standar kompetensi dan kompetensi dasar, dalam hal ini kita harus memilih dari kurikulum
Pokok bahasan, dipilih dari kurikulum
Indikator, disusun sendiri oleh kelompok guru dan dijabarkan dari standar kompetensi.
Model Pembelajaran, dipilih sesuai penekanan kompetensi dan materi.
Skenario pembelajaran, berisi urutan aktivitas pembelajaran siswa dan mencerminkan pilihan model Pembelajaran.
Urutan Metode Pembelajaran, disesuaikan dengan aktivitas siswa dan model pembelajaran.
Media pembelajaran, dipilih dan di urutkan sesuai skenario pembelajaran.
Instrumen evaluasi meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik

Pentingnya penyusunan lesson study dalam pengajaran

PENTINGNYA PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ATAU LESSON PLAN DALAM PENGAJARAN



Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sangatlah penting dalam kegiatan lesson study. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau lesson plan merupakan hasil dari tahapan perencanaan (planning) dalam kegiatan lesson study. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat sesuai dengan hasil analisis para pengajar mengenai kebutuhan dan permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran. RPP atau lesson plan harus dibuat dengan seksama sehingga sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau lesson plan bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.